yang signifikan dalam dunia geoteknik dan rekayasa sipil. Tujuan
utamanya adalah untuk menguji kekuatan geser dan stabilitas
material tanah yang akan digunakan sebagai lapisan dasar dalam
konstruksi bendungan.
atau tanah dengan menggunakan campuran bahan berupa semen, bentonit, epoxy,
polimer, urethane yang dicampur dengan air atau bahan kimia lainnya. Tujuan dari
grouting adalah untuk meningkatkan atau memperbaiki sifat fisik dan mekanis dari
struktur atau tanah yang sedang diperbaiki atau ditingkatkan kualitasnya.
Sebagai spesialis di bidang geoteknik, kami menyediakan layanan unggulan dalam Large Scale Direct Shear dan Grouting. Kami memiliki peralatan teruji dan tim pekerja yang terlatih dengan baik, sehingga dapat menjamin kualitas dan hasil yang optimal dalam setiap proyek yang kami tangani.
1. Large Scale Direct Shear
Uji Large Scale Direct Shear (LSDS) adalah metode uji laboratorium geoteknik yang digunakan untuk mengukur kekuatan geser dan sifat mekanik material tanah atau batuan. Metode ini melibatkan penerapan beban geser pada sebuah contoh tanah atau batuan dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan uji direct shear konvensional.
Selama uji LSDS, beban normal diterapkan pada contoh tanah atau batuan dengan menggunakan beban vertikal. Setelah itu, gaya geser diterapkan secara horizontal dengan menggeser satu lapisan kotak geser (Box Chamber) terhadap lapisan lainnya. Pada saat gaya geser diterapkan, gaya geser dan pergeseran diukur. Data ini digunakan untuk menghitung parameter-parameter penting seperti kekuatan geser, sudut geser dalam batas elastis (elastic shear strength), sudut geser dalam batas plastis (plastic shear strength), dan deformasi tanah.
Pengujian ini dilakukan untuk material berbutir kasar, seperti material Random, Rockfill, atau Filter untuk Bendungan. Pengujian ini dilakukan dengan Box Chamber ukuran 60x60x48 cm untuk mengetahui parameter kuat geser tanah berupa kohesi dan sudut geser tanah.
Pengujian Large Scale Direct Shear dalam 2 kondisi yaitu:
- Kondisi natural / Unsaturated / tidak jenuh air untuk mendapatkan asumsi nilai Shear Strength Setelah konstruksi sebelum penggenangan (Impounding).
- Kondisi Saturated / jenuh air untuk mendapatkan nilai Shear Strength setelah penggenangan (impounding) dalam mendukung perhitungan stabilitas bendungan.
Uji LSDS memberikan informasi yang lebih realistis dan representatif tentang kekuatan geser dan perilaku geser tanah atau batuan di bawah beban besar. Metode ini berguna dalam memahami respons tanah atau batuan terhadap beban lateral dan dalam analisis stabilitas lereng atau desain dinding penahan tanah yang mengalami gaya geser yang signifikan.
2. Uji & Pelaksana Sementasi Pondasi (Grouting)
Uji dan pelaksanaan sementasi pondasi, atau grouting, adalah proses di mana bahan campuran seperti semen, air, dan aditif kimia disuntikkan ke dalam celah atau ruang di dalam pondasi atau tanah di sekitarnya. Tujuan utama dari grouting adalah untuk memperkuat, mengisi, dan meningkatkan stabilitas pondasi atau tanah di sekitarnya.
Pengujian Sementasi sering kami lakukan pada rencana pembuatan Dam dimana dilakukan saat sebelum dan bersamaan pelaksanaan pembuangan DAM yaitu pekerjaan Sementasi Pondasi.
Grouting digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk meningkatkan daya dukung pondasi, mengurangi pergerakan tanah, mengisi celah atau rongga, mengurangi infiltrasi air, atau memperbaiki stabilitas lereng. Penting untuk melibatkan ahli geoteknik atau insinyur yang berpengalaman dalam perencanaan, desain, dan pelaksanaan grouting untuk memastikan bahwa proses tersebut dilakukan dengan tepat dan efektif sesuai dengan kondisi dan kebutuhan spesifik.